Selasa, 09 Agustus 2011

“Berdiri Sendiri”



:masii berpijak pada tanah yang basah, masii bergoyah
:masii halus benangbenang sutra itu melilit, masii terikat
:masii membumbung angan dan asa tentang aku dan dia, masii tak terlupa
:namun ku coba, kucoba berikan sedikit udara
:pada hatiku yang pengap dan sempat pekat
:kucoba untuk pancangkan sebentuk kepercayaan
:pada dirinya yang selama ini telah berusaha menyeka peluhku
:pada dirinya yang selama ini telah menyita sebagian perhatianku
:pada dirinya
:bukan lagi masalah waktu
:namun kali ini adalah bagaimana aku sanggup untuk mengatakan
:mengatakan padanya
:jujur dari hati yang tersembunyi
:bahwa aku,
:aku tak akan pernah lagi mencintai dirinya yang tlah berlalu
:bahwa aku,
:aku akan selalu beriringan denganya tanpa bayang-bayang masa lalu
:namun aku belum sanggup
:mungkin suatu saat aku bisa
:mengatakan padanya
:apa yang selama ini aku rasa
:apa yang selama ini aku jaga
:apa yang selama ini aku dekap
:rapat
:dan terhalang
:tentang perasaaan hati
:tentang aku yang mencintai dirinya

“Kebodohanku“



Hilanglah sudah cerita manisku.
Yang dahulu slimuti diriku.
Pupus lah sudah harapan hidupku.
Karna dirimu kini tlah tiada.
Coba bertahan melupakanmu.
Dari sisi hidupku ini..

Bayang-bayangmu slimuti diriku.
Sungguh terasa menyiksa batinku.
Tak kan bisa melupakanmu.
Walau dalam rasa lelahku.
Tak kan bisa..

Maafkan diriku yang slama ini melupakanmu.
Kini dirimu telah menghilang meninggalkanku.
Sampai kapan ku harus menunggumu.
Hingga kau buka hatimu untukku.
Sampai kapan ku harus menunggumu.
Disini .. Sendiri ..

“Sepiku“


Senja hitam ditengah ladang.
Dihujung pematang engkau berdiri.
Putih diantara ribuan kembang.

Langit diatas rambutmu.. Merah tembaga.
Engkau memandangku.
Bergetar bibirmu memanggilku.
Basah dipipimu air mata.
Kerinduan, kedamaian…..?????

Batu hitam diatas tanah merah.
Disini akan kutumpahkan rindu.
Kugenggam lalu kutaburkan kembang.
Berlutut dan berdoa.
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu.
Kematian adalah tidur panjang.
Maka mimpi indahlah engkau….

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu.
Malam, kupetik gitar dan terdengar.
Senandung ombak dilautan.
Menambah rindu dan gelisah.
Adakah angin gunung, adakah angin padang.
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku.
Dan membebaskan nasibku.
Dari belenggu sepi.

depresiku


disaat ini aku menangis kembali...kenapa hal yg tak pernah aku inginkan hadir menyeruak dalam hidupku

aku tak pernah membayangkan akan menimpaku

aku telah dapatkan kekasih yg sangat sabar denganku
tapi masalah keluargaku tak kunjung selesai
malah + parah dan semakin parah
aku bingun ya allah
ragaku semakin parah dan mati
kian lama aku stress dan depresi
rasa semangat hidup pun kian surut
aku tak iklhas adik2ku melihat air mataku........
tapi aku bisa apa ya allah.??
aku hanya insan rapuh yg mencoba bernafas disela sesak hati
serasa tiada ruang dalam hatiku
tuk ku dapat bernafas dan berfikir
aku tidak bergunaaaaa..............
aaarrrrghhhhhhhhhhhhhhh
apapun yg ku lakukan serasa hanya ada pelecehan
tak ada satupun penghargaan dari 1 pihak pun

.
.Anief..! yaaa hanya dia yg tau tentang rasa yg kurasakan...
apa makna air mata yg slalu terurai tiap kali ku hirup nafas
ya allah ntah sampain kpan ak bertahan menaahan rasa yg tak tentu arah
dalam hitungan detik pun aku kembali jatuh tersungkur
dalam waktu dan sikon ini tak ada yg bisa mengertiku sedikit pun
...aku jatuh dan terperosok dan slalu salah dimata semua orang
menangis dan terus menangissss......
ya allahhhh ampuni aku..
beri kekuatan pada kami semua atas sem,ua kejadian ini
kuatkan adik2ku...berilah kesabaran kami ya allah.........
aku mungkin memamng cengeng....slalu orang bilang padaku
tp jauh didlam hatiku aku rapuh dan tak kuat....
taukah kaliann semua....RATIH yg kalian kenal ceria dll....kini rapuh dan terpurukkk....tanpa seorang pun yg peduli...
rasanya aku ingin pergi menjauh..tinggalkan semuanya...namun ak sadar aku punya tgg jwb ttg adik2ku...
lewat tulisan ini dapat ku ungkapkan aku rapuh tak berdaya....


Template by : kendhin x-template.blogspot.com